Segudang problem penyelenggaraan pemilu bagi pekerja migran

Kudus Purnomo Wahidin 04 September 2023 | 09:01
Bagikan :
  • img
  • img
  • img
  • img
  • img Tersalin
Ilustrasi pemilu. Ilustrasi pemilu.

Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo mengatakan, penyelenggaraan pemilu di luar negeri, terutama di negara penempatan buruh migran Indonesia, memang selalu semrawut. Bahkan, ia melihat, selalu dianggap tak terlalu penting.

“Berdasarkan pemantauan (penyelenggaraan pemilu) tahun 2009, 2014, dan 2019 tak terhindar adanya kesan penyelenggaraan pemilu yang asal-asalan, sekadar untuk kewajiban penyelenggaraan pemilu di luar negeri,” kata Wahyu, Selasa (15/8).

Hal itu, menurut Wahyu, terlihat dari permasalahan berulang, seperti pendataan pemilih yang tak pernah mencapai separuh dari total jumlah WNI di luar negeri. Selain itu, partisipasi rendah, rekrutmen penyelenggara pemilu yang tidak inklusif, potensi ketidaknetralan perwakilan Indonesia di luar negeri, tak adanya pendidikan pemilih terhadap WNI, metode pemungutan suara yang sulit untuk dipantau dan rentan kecurangan, serta tak adanya instrumen pengawasan spesifik untuk metode pemungutan suara.

Silakan masuk/daftar untuk melanjutkan membaca Konten ini

DAFTAR